MAKALAH
disusun
guna melengkapi tugas :
Mata
kuliah :
Telaah Kurikulum Bahasa Arab
![]() |
Dosen Pengampu : Muhammad Jaeni, M. Pd, M. Ag
Disusun
oleh :
Moh. Abdurrohim
(2022 111
084)
PBA A
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2013
PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran pasti tidak
terlepas dari adanya kurikulum, sehingga peserta didik akan lebih ditekankan
aspek tertentu. Seperti halnya dalam kurikulum 2013 pembelajaran peserta didik
lebih ditekankan pada aspek afektifnya dari pada aspek-aspek yang lain. Hal ini
sesuai dengan undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Pengembangan kurikulum, diharapkan
dapat mewujudkan proses berkembanganya pendidikan dan kualitas pribadi peserta
didik sebagai generasi penerus bangsa di maasa depan, yang diyakini dapat
menjadi factor determiinan bagi tumbuh dan berkembangnya bangsa terlebih bagi negara
Indonesia disepanjang zaman.
PEMBAHASAN
Kurikulum 2013 lahir dilandasi
dengan berbagai fenomena di masyarakat. Diantaranya, kemajuan teknologi
informasi, masalah globalisasi, merosotnya moral dikalangan pelajar seperti
perkelahian pelajar, narkoba, kecurangan dalam ujian, dan pandangan masyarakat
yang menganggap pendidikan menitik beratkan aspek kognitif serta beban siswa
dalam menerima pelajaran pun terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran.
Selain itu juga, kurangnya muatan pendidikan karakter siswa juga menjadi faktor
utama munculnya kurikulum 2013.
Dokumen Kurikulum 2013 yang
dikeluarkan oleh Kemendikbud, pada tanggal 29 Nopember 2012 dalam bentuk power
point, pdf yang terdiri dari 99 halaman ditambah 2 halaman Kata Pengantar
khusus yang dikeluarkan oleh Kapusbuk Kemendikbud. Mengacu pada permendiknas
tentang No. 22/2006 Standar Isi, Permendiknas tentang No. 23/2006 Standar
Kompetensi Lulusan, Permendiknas tentang 20/200 Standar Penilaian Pendidikan
dan Permendiknas tentang No. 41/2007 Standar Proses untuk Satuan Proses untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Keempat Permendiknas tersebut ditulis
sesuai dengan kerangka produk hukum yang secara garis besar terdiri atas:
v Konsideran
menimbang, mengingat, memperhatikan, menetapkan
v Ketentuan
yang berisi pengertian yang digunakan pada produk hukum terkait
v Batang
tubuh isi
v Ketentuan
penutup
Model
kurikulum 2013 menunjukkan bahwa pada tingkat pendidikan dasar lebih Integrated
dan Correlated yang lebih sesuai dengan fundamen dan esensi pendidikan dasar
sebagai basic/fundamental education. Sedangkan pada tingkat pendidikan menengah
melakukan separated yang menuju spesialisasi. Hal ini yang membuat kurikulum
2013 mendatangkan hal-hal yang baru seperti pembelajaran tematik integrative
pada SD, tidak adanya istilah mata pelajaran IPA dan IPS di SD serta memberikan
keringanan pada guru yang tidak perlu menyusun Silabus dan RPP yang dikarenakan
akan disiapkan buku babon (buku pokok) oleh Kemendikbud. Kemudian juga adanya
penerapan SKS pada sekolah menengah berkategori mandiri.
Kurikulum 2013
|
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
|
|
|
|
|
|
|
Peristiwa Sosiologis yang menandai
munculnya Kurikulum 2013:
Pergantian
kurikulum 2013 ini penyebabnya bukan hanya karena semangat zaman yang berubah,
melainkan kepemimpinan politik yang kemudian acuannya adalah kepentingan
ekonomi global. Masyarakat melihat adanya kepentingan yang saling bersaing dan
arena pertikaian dalam dunia pendidikan. Begitu pun negara sebagai alat pemaksa yang dipakai oleh pemerintah untuk
membuat para guru tunduk pada kemauannya. Dengan adanya buku babon yang
mengekang kreativitas guru. Sehingga siswa yang menjadi objek akan selalu dalam
keadaan dilematis. Perubahan seperti pengurangan mata pelajaran namun menambah
jam pelajaran merupakan konflik yang terjadi atas pertikaian pemerintah yang
memaksa kehendaknya sesuai dengan tuntutan zaman. Seperti
yang diungkapkan oleh Marx, birokrasi adalah alat eksploitasi kaum borjuis
terhadap kaum proletar.
Konten Materi Sosiologi:
Pada
kurikulum 2013 tingkat SMA, mata pelajaran sosiologi dipadukan dengan
antropologi. Hal ini juga memberikan sedikit perbedaan konsep yang ada di dalam
KTSP, tetapi tidak ada dalam kurikulum 2013. Antara lain adalah interaksi
sosial dan lembaga sosial. Tak hanya itu saja kurikulum ini pun lebih
komprehensif dan mencerminkan pendidikan yang utuh, karena menyatukan
keyakinan, sikap, pengetahuan dan tindakan. Hal itulah yang menjadi beban berat
guru yang harus mampu mengintegrasikan semuanya. Karena kurikulum ini juga
menggunakan pendekatan student center
atau pembelajaran siswa aktif.[1]
Prinsip-Prinsip
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan
kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
1) Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan
daftar mata pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai
rencana adalah rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh
seluruh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau
jenjang pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai proses adalah totalitas
pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk
menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar adalah
perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di
masyarakat.
2) Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan
Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang
menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki
peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu
sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada
setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas
Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta
Standar Kompetensi satuan pendidikan.
3) Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan
kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan
psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang
termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran.
Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata
pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran dan diorganisasikan dengan
memperhatikan prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan
(organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.
4) Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk
Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery
learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
5) Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas
dasar prinsip perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas
standar yang telah ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh
karena itu beragam program dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan
minat dan kemampuan awal peserta didik.
6) Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif
dalam belajar.
7) Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh
karena itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan
kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8) Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan
tidak boleh memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan
kurikulum didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan
lingkungan hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten
kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam
kehidupan di masyarakat.
9) Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan
peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap,
keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan
budaya belajar.
10) Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur
kurikulum, Standar Kemampuan/SK dan Kemampuan Dasar/KD serta silabus. Kepentingan
daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang tidak tercabut dari akar
budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di sekitarnya.
Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan
kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
11) Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan
memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah
alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau
sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses perbaikan terhadap kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki
seorang atau sekelompok peserta didik.[2]
KESIMPULAN
Kurikulum 2013 lahir dilandasi dengan berbagai fenomena di masyarakat.
Diantaranya,yakni merosotnya moral dikalangan pelajar seperti perkelahian
pelajar, narkoba, dan juga kecurangan dalam ujian. Selain itu juga, dikarenakan
kurangnya muatan pendidikan karakter siswa juga menjadi faktor utama munculnya
kurikulum 2013.
Dokumen Kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh Kemendikbud, pada tanggal 29
Nopember 2012 dalam bentuk power point dan pdf.
Pergantian kurikulum 2013 ini penyebabnya bukan hanya karena semangat
zaman yang berubah. Melainkan kepemimpinan politik yang kemudian acuannya
adalah kepentingan ekonomi global.
DAFTAR PUSTAKA
Analisis Kurikulum 2013 _ Cinderella
Berjilbab.html, 17 desember 2013, 22.00 WIB
Dokumen Kurikulum 2013, Kememtrian
Pendidikan Dan Kebudayaan, Hlm 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar