Translate

Kamis, 12 September 2013

ilpend



Pembahasan
  1.  Pengertian evaluasi pendidikan
Evluasi adalah suatu istilah yang lebih komprahensif dari pada tes, pengukuran, dan penilaian. Dalam bahasa arab istilah yang digunakan ialah التقويم  kata ini merupakan bentuk masdar dari kata قوم, يقوم, تقويم.  Yang dalam bahasa indonsia  meluruskan, membenarkan, mengoreksi.
Abdu maujud dalam razaq (1983:6) misalnya memberika definisi taqwim (evluasi) sebagai berikut:
التقويم هو عملية جمع وتصنيف وتحليل وتفسير بيانات او معلومات (كمية او كيفية) عن ظاهرة او موقف او سلوك بقصد استخدامها في اصدار حكم او قرار.
“evasiluasi adalah suatu proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi data atau informasi (baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif) terkait dengan suatu realita, sikap, atau perilaku, untuk digunakan dalam membuat sebuah keputusan.”
Menurut Stufflebeam et. al (1971), evaluasi merupakan proses penggambaran, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan.[1] Evaluasi berasal dari Bahasa Inggris evaluation, bahasa arabnya taqwim artinya penilaian penaksiran menurut Jhon M. Echole, 2003, hal.569, KH Adib Bisri, hal.349.
Sedangkan menurut Oemar Hamalik,1992, hal.211, disebutkan bahwa evaluasi adalah proses pembuatan pertimbangan berdasarkan kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan untuk membuat keputusan mengenai hasil pendidikan atau suatu kurikulum.[2]
Evaluasi pendidikan islam adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatau aktivitas didalam pendidikan islam.
  1. Tujuan dan fungsi
Tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhada materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak peseta didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya.[3]
Evaluasi pembelajaran di adakan untuk mengumpulkan bukti atau informasi sehubungan dengan pencapaian tujuan yang diupayakan melalui kegiatan pembelajaran. Akhadiah(1988:3) mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses sistemik yang mencakup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta menafsirkan informasi untuk menentukan keberhasilan siswa dalam upaya pencapaian hasil belajarnya.
Evaluasi التقويم
Deskripsi kuantitatif (angka)  كمية
Deskripsi kualitatif (pendapat/nilai) كيفية
Non pengukuran غيرالاختبارية
Pengukuran الاختبارية

Kegiatan evaluasi akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang kualitas pencapaian hasil: apakah baik, memuaskan, memadai, dan seterusnya. Evaluasi selalu mengandung pemberian nilai dan penghakiman (hukm aw qarar; value judgement) trhadap suatau hasil yang dicapai demi perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.




Pengambilan keputusan (value judgements)
اصدار حكم او قرر
tes:
·      Lisan
·      Praktik
·      proses
Nontes:
Ø Observasi
Ø Skala
Ø kuesioner
 







·         Fungsi evaluasi
Fungsi evaluasi adalah membantu peserta didik agar ia dapat mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar, serta memberi bantuan padanya cara meraih suatu keputusan bila berbuat sebagaimana mestinya.[4]
Pada dasarnya evaluasi dapat digolongkan menjadi dua: pertama untuk menentukan angka kemajuan belajar masing-masing siswa yang antara lain diperlukan untuk memberikan laporan semester dan kenaikan kelas. Kedua, untuk memberikan feed back kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar, baik yang menyangkut kelemahan dan kekurangan maupun kelemahan dan kekurangan guru.
Secara khusus , fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat di tilik dari tiga segi, yaitu: segi psikologi, segi didaktik, dan segi administrative.(sudjono, 2003:10)
1)      Fungsi evaluasi pembelajaran dari segi psikologis                                           Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologi akan memberikan pedoman atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masing-masing di tengah-tengah  kelompok atau kelasnya.
2)      Fungsi evaluasi pembelajaran dari segi didaktik                                             Dari segi didaktik evaluasi berfungsi untuk: selektif, diagnostic, penempatan, dan pengukuran keberhasilan.(Arikunto, 2005: 10)
a.      Selektif. Dengan mengadakan evaluasi dapat diadakan seleksi yang bertujuan antara lain untuk memilih siswa yang dapat di terima di sekolah tertentu, memilih siswa yang  dapat naik kelas atau tinggal kelas, memilih siswa yang mendapat beasiswa.
b.      Diagnostic. Dengan mengadakan evaluasi dapat didiagnosis dengan kelebihan (prestasi) dan kelemahan peserta didik. Dengan sebab diketahui kelemahan ini akan lebih mudah dicari pemecahan masalahnya.
c.       Penempatan. Dengan evaluasi dapat di ketahui kedalam kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil yang sama akan berada pada kelompok yang sama dalam belajar.
d.      Mengukur keberhasilan. Evaluasi dapat memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didik, dan dapat diketahui factor-faktor yang mempengarui tingkat keberhasilan dan kegagalan kegiatan pembelajaran.
3. Fungsi evaluasi pembelajaran dari segi administrative
    Untuk kepentingan administrative evaluasi pendidikan seridak-tidaknya          memiliki tiga macam fungsi, yaitu:
a.       Memberikan laporan. Dengan melakukan evaluasi akan dapat disusun dan disajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam waktu tertentu.
b.      Memberikan bahan-bahan keterangan (data atau informasi). Data atau informasi yang diperoleh dari kegiatan evaluasi merupakan data yang sngat penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan di lembaga pendidikan.
c.       Memberi gambaran . gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar peserta didik setelah dilakukan evaluasi hasil belajar.

  1. Jenis-jenis evaluasi
Hm. Arifin menuliskan dalam ilmu pendidikan islam, suatu tinjauan teoritis dan praktis berdasarkan pendekatan interdisipliner, menjelaskan tentang jenis-jenis evaluasi pendidikan pada umumnya meliputi: Formatif, Sumatif, Diagnostik, dan Evaluasi Penempatan.[5]
Empat jenis evaluasi tersebut mengandung beberapa pengertian, diantaranya:
1.      Evaluasi Formatif, yaitu yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai peserrta didik setelah ia menyelesaikanprogram dalam suatu baahan pelajaran pada suatu bidang studi tertentu.
2.      Evaluasi Sumatif, yaitu yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pelajaran dalam suatu catur wulan, satu semester, dan akhir tahun untuk menentukan jenjang berikutnya.
3.      Evaluasi Diagnostik, yaitu evaluasi terhadap hasil penganalisisan tentang keadaan belajar peserta didik, baik merupakan kesulitan-kesulitan atau hambatan-hambatan yang ditemui dalam situasi belajar mengajar.
4.      Evaluasi Penempatan (Placement), yaitu yang dilakukan sebelum anak mengikuti proses belajar mengajar untuk kepentingan penempatan pada jurusan atau fakultas yang diinginkan.[6]
  1. Syarat-syarat evaluasi pendidikan
Syarat-syarat yang haus dipenuhi dalam evaluasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Validity. Tes yang harus dilakukan berdasarkan hal-hal yang seharusnya dievaluasi, yang meliputi seluruh bidang tertentu yang diinginkan dan diselidiki, sehingga tidak hanya mencakup satu bidang saja.
2.      Reliable. Tes yang dapat dipercaya yang memberikan keterangan tentang kesanggupan peserta didik yang sesungguhnya.
Efisiensi. Tes yang mudah dalam administrasi, penelitian, dan interprestasinya.[7]


[1] Drs. H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan (Kompenen MKDK), (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1999), hlm. 2.
[2] Drs. H. Mudzakkir Ali, MA, Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: PKPI 2 Universitas Wahid Hasyim Semarang, 2006), hlm. 157.
[3] Dr. Abdul Mujib, M.Ag., et al, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 211.
[4] Dr. Abdul Mujib, M.Ag., et al, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 212
[5] Drs. H. Mudzakkir Ali, MA, Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: PKPI 2 Universitas Wahid Hasyim Semarang, 2006), hlm. 164
[6] Dr. Abdul Mujib, M.Ag., et al, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 217
[7] Dr. Abdul Mujib, M.Ag., et al, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 218

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent

Comments

About