Pembahasan
- Pengertian evaluasi pendidikan
Evluasi adalah
suatu istilah yang lebih komprahensif dari pada tes, pengukuran, dan penilaian.
Dalam bahasa arab istilah yang digunakan ialah التقويم
kata ini merupakan bentuk masdar dari kata قوم, يقوم, تقويم. Yang dalam bahasa indonsia meluruskan, membenarkan, mengoreksi.
Abdu maujud dalam
razaq (1983:6) misalnya memberika definisi taqwim (evluasi) sebagai berikut:
التقويم هو عملية جمع
وتصنيف وتحليل وتفسير بيانات او معلومات (كمية او كيفية) عن ظاهرة او موقف او سلوك
بقصد استخدامها في اصدار حكم او قرار.
“evasiluasi
adalah suatu proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi data atau informasi
(baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif) terkait dengan suatu
realita, sikap, atau perilaku, untuk digunakan dalam membuat sebuah keputusan.”
Menurut Stufflebeam et. al (1971), evaluasi
merupakan proses penggambaran, memperoleh, dan menyajikan informasi yang
berguna untuk menilai alternative keputusan.[1]
Evaluasi berasal dari Bahasa Inggris evaluation, bahasa arabnya taqwim
artinya penilaian penaksiran menurut Jhon M. Echole, 2003, hal.569, KH Adib
Bisri, hal.349.
Sedangkan menurut Oemar Hamalik,1992, hal.211,
disebutkan bahwa evaluasi adalah proses pembuatan pertimbangan berdasarkan
kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan untuk membuat
keputusan mengenai hasil pendidikan atau suatu kurikulum.[2]
Evaluasi pendidikan islam adalah suatu kegiatan
untuk menentukan taraf kemajuan suatau aktivitas didalam pendidikan islam.
- Tujuan dan fungsi
Tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman peserta
didik terhada materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak peseta didik
untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat
perubahan perilakunya.[3]
Evaluasi pembelajaran di adakan untuk mengumpulkan
bukti atau informasi sehubungan dengan pencapaian tujuan yang diupayakan
melalui kegiatan pembelajaran. Akhadiah(1988:3) mendefinisikan evaluasi sebagai
suatu proses sistemik yang mencakup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta
menafsirkan informasi untuk menentukan keberhasilan siswa dalam upaya
pencapaian hasil belajarnya.
Evaluasi التقويم
|
Deskripsi
kuantitatif (angka) كمية
|
Deskripsi
kualitatif (pendapat/nilai) كيفية
|
Non
pengukuran غيرالاختبارية
|
Pengukuran الاختبارية
|
Pengambilan keputusan (value judgements)
اصدار حكم
او قرر
|
tes:
·
Lisan
·
Praktik
·
proses
|
Nontes:
Ø Observasi
Ø Skala
Ø kuesioner
|
·
Fungsi evaluasi
Fungsi evaluasi adalah membantu peserta didik agar
ia dapat mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar, serta
memberi bantuan padanya cara meraih suatu keputusan bila berbuat sebagaimana
mestinya.[4]
Pada dasarnya evaluasi dapat digolongkan menjadi
dua: pertama untuk menentukan angka kemajuan belajar masing-masing siswa
yang antara lain diperlukan untuk memberikan laporan semester dan kenaikan
kelas. Kedua, untuk memberikan feed back kepada guru sebagai
dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar, baik yang menyangkut kelemahan
dan kekurangan maupun kelemahan dan kekurangan guru.
Secara khusus , fungsi evaluasi dalam dunia
pendidikan dapat di tilik dari tiga segi, yaitu: segi psikologi, segi didaktik,
dan segi administrative.(sudjono, 2003:10)
1) Fungsi evaluasi
pembelajaran dari segi psikologis Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologi
akan memberikan pedoman atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal
kapasitas dan status dirinya masing-masing di tengah-tengah kelompok atau kelasnya.
2) Fungsi evaluasi
pembelajaran dari segi didaktik Dari segi didaktik evaluasi berfungsi untuk:
selektif, diagnostic, penempatan, dan pengukuran keberhasilan.(Arikunto, 2005:
10)
a.
Selektif. Dengan mengadakan evaluasi dapat diadakan seleksi yang bertujuan antara
lain untuk memilih siswa yang dapat di terima di sekolah tertentu, memilih
siswa yang dapat naik kelas atau tinggal
kelas, memilih siswa yang mendapat beasiswa.
b.
Diagnostic. Dengan mengadakan evaluasi dapat didiagnosis dengan kelebihan (prestasi)
dan kelemahan peserta didik. Dengan sebab diketahui kelemahan ini akan lebih
mudah dicari pemecahan masalahnya.
c.
Penempatan. Dengan evaluasi dapat di ketahui kedalam kelompok mana seorang siswa
harus ditempatkan. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil yang sama akan berada
pada kelompok yang sama dalam belajar.
d.
Mengukur keberhasilan. Evaluasi dapat memberikan landasan untuk menilai
hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didik, dan dapat
diketahui factor-faktor yang mempengarui tingkat keberhasilan dan kegagalan
kegiatan pembelajaran.
3. Fungsi evaluasi pembelajaran dari segi
administrative
Untuk
kepentingan administrative evaluasi pendidikan seridak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi, yaitu:
a. Memberikan laporan. Dengan melakukan evaluasi akan dapat disusun dan
disajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah
mereka mengikuti proses pembelajaran dalam waktu tertentu.
b. Memberikan bahan-bahan keterangan (data atau informasi). Data
atau informasi yang diperoleh dari kegiatan evaluasi merupakan data yang sngat
penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan di lembaga pendidikan.
c. Memberi gambaran . gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai
dalam proses pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar
peserta didik setelah dilakukan evaluasi hasil belajar.
- Jenis-jenis evaluasi
Hm. Arifin menuliskan dalam ilmu pendidikan
islam, suatu tinjauan teoritis dan praktis berdasarkan pendekatan
interdisipliner, menjelaskan tentang jenis-jenis evaluasi pendidikan pada
umumnya meliputi: Formatif, Sumatif, Diagnostik, dan Evaluasi Penempatan.[5]
Empat jenis evaluasi tersebut mengandung beberapa
pengertian, diantaranya:
1. Evaluasi Formatif, yaitu yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar yang dicapai peserrta didik setelah ia
menyelesaikanprogram dalam suatu baahan pelajaran pada suatu bidang studi
tertentu.
2. Evaluasi Sumatif, yaitu yang dilakukan terhadap
hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pelajaran dalam suatu catur
wulan, satu semester, dan akhir tahun untuk menentukan jenjang berikutnya.
3. Evaluasi Diagnostik, yaitu evaluasi terhadap hasil
penganalisisan tentang keadaan belajar peserta didik, baik merupakan
kesulitan-kesulitan atau hambatan-hambatan yang ditemui dalam situasi belajar
mengajar.
4. Evaluasi Penempatan (Placement), yaitu yang
dilakukan sebelum anak mengikuti proses belajar mengajar untuk kepentingan
penempatan pada jurusan atau fakultas yang diinginkan.[6]
- Syarat-syarat evaluasi pendidikan
Syarat-syarat yang haus dipenuhi dalam evaluasi
pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Validity. Tes yang harus dilakukan berdasarkan
hal-hal yang seharusnya dievaluasi, yang meliputi seluruh bidang tertentu yang
diinginkan dan diselidiki, sehingga tidak hanya mencakup satu bidang saja.
2. Reliable. Tes yang dapat dipercaya yang memberikan keterangan
tentang kesanggupan peserta didik yang sesungguhnya.
Efisiensi. Tes yang
mudah dalam administrasi, penelitian, dan interprestasinya.[7]
[1]
Drs. H. Daryanto, Evaluasi
Pendidikan (Kompenen MKDK), (Jakarta: PT
RINEKA CIPTA, 1999), hlm. 2.
[2]
Drs. H. Mudzakkir Ali, MA, Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: PKPI 2 Universitas Wahid Hasyim Semarang, 2006), hlm. 157.
[3]
Dr. Abdul Mujib, M.Ag., et al, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana,
2006), hlm. 211.
[4]
Dr. Abdul Mujib, M.Ag., et al, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana,
2006), hlm. 212
[5]
Drs. H. Mudzakkir Ali, MA, Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: PKPI 2 Universitas Wahid Hasyim Semarang, 2006), hlm. 164
[6]
Dr. Abdul Mujib, M.Ag., et al, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana,
2006), hlm. 217
[7]
Dr. Abdul Mujib, M.Ag., et al, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana,
2006), hlm. 218
Tidak ada komentar:
Posting Komentar